Kesehatan

Air di 6 SPPG Bandung Barat Memenuhi Standar, Tapi Masak Masih Butuh Air Galon

Penyebab Insiden Keamanan Pangan di Kabupaten Bandung Barat

Kasus insiden keamanan pangan yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sering dikaitkan dengan kualitas air. Hal ini menjadi perhatian utama setelah beberapa siswa mengalami dampak negatif setelah mengonsumsi hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Namun, hasil penelitian dan uji laboratorium menunjukkan bahwa kualitas air yang digunakan oleh enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi – SPPG Bandung Barat memenuhi standar.

Temuan Laboratorium Terkait Kualitas Air

Menurut Ketua Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), Arie Karimah Muhammad, hasil temuan di lapangan yang telah diverifikasi melalui uji laboratorium menunjukkan bahwa air yang digunakan oleh enam SPPG di Bandung Barat memenuhi syarat. Meskipun begitu, BGN tetap mewajibkan seluruh SPPG untuk menggunakan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi.

Kasus Insiden Keamanan Pangan yang Terjadi

Di Bandung Barat, ada tujuh dapur SPPG yang diduga menjadi sumber kasus insiden keamanan pangan. Selama bulan September dan Oktober, puluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus tersebut.

Kasus pertama terjadi pada 26 September 2025, dengan hidangan MBG berasal dari tiga SPPG, yaitu SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas. Hasil investigasi telah dilaporkan pada 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemaran nitrit pada melon dan lotek.

Kasus berikutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025. Dalam dua kasus ini, tim investigasi tidak dapat melakukan analisis lebih lanjut karena tidak mendapatkan data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan.

Analisis Kualitas Air di Enam SPPG

Ada temuan menarik dari hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi air yang digunakan di enam SPPG Bandung Barat. Analisis ini dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Bandung Barat pada 23 Oktober 2025 dalam rangka memperoleh SLHS (Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi), serta tanggal 3 November.

Hasil analisis menunjukkan bahwa air yang digunakan di keenam dapur SPPG Bandung Barat tersebut memenuhi syarat. “Jadi soal kualitas air bersih di enam SPPG Bandung Barat itu sudah clear. Undebatable,” kata Arie. Namun, air yang dipakai di SPPG Cihampelas tidak memenuhi syarat untuk cemaran mangan dan zat besi, serta koloni bakteri Coliform.

Tindakan yang Diambil Oleh BGN

Meskipun kualitas air di enam dapur SPPG Bandung Barat memenuhi standar, BGN tetap meminta seluruh SPPG untuk menggunakan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi. Langkah ini diambil sebagai upaya tambahan untuk memastikan keamanan pangan yang diberikan kepada siswa.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kualitas air di enam SPPG di Kabupaten Bandung Barat memang memenuhi syarat. Namun, BGN tetap mempertahankan kebijakan penggunaan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi sebagai langkah pencegahan. Ini menunjukkan komitmen BGN dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan siswa yang mengikuti program MBG.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button