Gaya HidupInsightJalan-Jalan

Mengungkap Keindahan dan Tantangan Epik di Jalur Sembalun Rinjani Bersama Ekspedisi Rinjani 2025 TDARunners #2

Jalan-Jalan – Setelah memulai petualangan dari Desa Sembalun dengan bekal semangat membara dan lolos dari proses cek kesehatan serta administrasi yang ketat, perjalanan kami bersama komunitas TDARunners di jalur Sembalun Rinjani memasuki babak yang lebih intens dan mendebarkan.

Ini adalah kelanjutan kisah epik yang telah saya bagikan sebelumnya dalam artikel Ekspedisi Rinjani 1, dan kali ini, bersiaplah untuk menyelami setiap detil perjuangan, mulai dari ujian terberat di Bukit Penyesalan hingga momen keindahan dan ketenangan yang tak terlupakan di Pelawangan Rinjani.

Trek dari jalur Sembalun Rinjani menuju Pelawangan Sembalun, titik perkemahan krusial sebelum “serangan” ke puncak Rinjani, adalah sebuah perjalanan yang memakan waktu sekitar 7 jam.

jalur Sembalun Rinjani
Berpose di padang Savana Jalur Sembalun Rinjani (Andrew)

Dengan total jarak sekitar 10 km, rute ini menawarkan panorama yang beragam, mulai dari hamparan padang sabana yang luas dan terbuka, hingga rimbunnya hutan tropis yang menyejukkan.

Pelawangan Sembalun sendiri berada di ketinggian 2.639 meter di atas permukaan laut (Mdpl), menyuguhkan suhu yang sejuk, bahkan cenderung dingin, sempurna untuk beristirahat.

Rincian Trekking dari Jalur Sembalun ke Pelawangan:

  • Dari Sembalun Lawang (1.100 Mdpl) ke Pos 1: Langkah pertama pendakian diawali dari Desa Sembalun Lawang yang asri, melintasi hamparan sabana yang seolah tak berujung, diselimuti hijaunya rerumputan.
  • Pos 1 ke Pos 2: Perjalanan berlanjut menembus padang sabana, perlahan mulai memasuki area hutan yang lebih lebat, menawarkan nuansa berbeda.
  • Pos 2 ke Pos 3: Trek semakin menanjak, menuntut stamina lebih. Namun, setiap langkah dihiasi pemandangan alam yang memukau, menjadi “hadiah” atas lelah yang mulai terasa.
  • Pos 3 ke Bukit Penyesalan: Inilah bagian yang paling menguji. Para pendaki akan dihadapkan pada tanjakan curam yang legendaris, dikenal sebagai Bukit Penyesalan. Namanya sudah cukup memberi isyarat betapa mengurasnya tanjakan ini.
  • Pelawangan Sembalun (2.639 Mdpl): Akhirnya, setelah melewati berbagai rintangan yang menguras tenaga dan mental, kami tiba di Pelawangan Sembalun. Sebuah oasis di tengah gunung, tempat ideal untuk mendirikan kemah dan mempersiapkan diri menghadapi puncak Rinjani.
jalur Sembalun Rinjani
Pos 4 sebelum masuk ke Bukit Penyesalan. (Andrew)

Menerjang Bukit Penyesalan: Ujian Terberat di Jalur Sembalun Rinjani

Setelah melewati beberapa pos dengan pemandangan savana yang memanjakan mata, kami tiba di salah satu titik paling krusial dan menantang di jalur Sembalun Rinjani: Bukit Penyesalan.

Nama bukit ini memang bukan tanpa alasan. Kemiringannya yang sangat curam dan jalurnya yang seolah tak berujung adalah sebuah ujian fisik dan mental yang sesungguhnya.

Setiap pijakan di Bukit Penyesalan terasa seperti melangkah di atas bara. Napas tersengal, otot-otot kaki terasa membakar, dan rasa lelah mulai merayap. Namun, di sinilah esensi kebersamaan komunitas TDARunners teruji.

Semangat yang saling diberikan, sorakan penyemangat dari teman-teman seperjalanan, menjadi energi tambahan yang mendorong kami untuk terus melangkah, menaklukkan setiap tanjakan.

Bukit ini memang menguras habis tenaga dan emosi, tetapi di sisi lain, ia juga mengajarkan arti sesungguhnya dari ketekunan dan kekuatan kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang paling berat sekalipun.

jalur Sembalun Rinjani
Menapaki jalur Sembalun di tengah hujan deras dan dingin yangmenusuk tulang. (Iis)

Pelawangan Rinjani: Gerbang Surga di Atas Awan

Setelah perjuangan melelahkan menaklukkan Bukit Penyesalan, kami akhirnya tiba di Pelawangan Rinjani. Dataran tinggi yang memukau ini, berada di ketinggian sekitar 2.600 Mdpl, adalah tempat yang sangat strategis untuk beristirahat total dan melakukan aklimatisasi.

Proses aklimatisasi sangat penting agar tubuh bisa beradaptasi dengan ketinggian sebelum melanjutkan pendakian menuju puncak Gunung Rinjani yang lebih menantang.

Di Pelawangan, kami menghabiskan satu malam di dalam tenda yang telah disiapkan oleh para porter. Suasana malam di sini sungguh ajaib. Udara dingin menusuk tulang, namun langit terbentang begitu jernih, dihiasi jutaan bintang yang berkilau, seolah tumpah dari galaksi.

Momen ini kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk memulihkan energi, berbagi kisah petualangan dengan anggota TDARunners lainnya, serta mempersiapkan mental dan fisik untuk pendakian puncak yang akan dimulai dini hari.

jalur Sembalun Rinjani
Keindahan jajaran bintang di Pelawangan. (Lutfiel)

Harmoni Keindahan dan Tantangan di Jalur Sembalun Rinjani

Jalur Sembalun Rinjani memang dikenal sebagai trek pendakian yang menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam yang memukau dan tantangan fisik yang menguji batas kemampuan.

Dimulai dari Desa Sembalun yang asri, jalur ini membawa kita melintasi rimbunnya hutan tropis, melintasi padang savana yang luas, hingga menghadapi tanjakan terjal seperti Bukit Penyesalan.

Sepanjang perjalanan, mata para pendaki akan dimanjakan oleh panorama yang luar biasa: hijau pepohonan yang menyejukkan, warna-warni bunga liar yang bermekaran, hingga puncaknya, panorama kawah Rinjani dan Danau Segara Anak yang ikonik.

Uniknya, bagian awal jalur ini relatif lebih landai, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pendaki pemula yang ingin merasakan sensasi menaklukkan Gunung Rinjani. Namun, jangan sekali-kali meremehkan tantangan di bagian akhir, terutama di Bukit Penyesalan yang benar-benar akan menguras stamina dan mental hingga titik terakhir.

jalur Sembalun Rinjani
Pelawangan dilihat dari atas. (Rawi)

Mengenal Lebih Dekat Pelawangan Rinjani

Pelawangan Rinjani bukan hanya sekadar tempat untuk merebahkan diri dan melepas penat. Ia adalah sebuah titik vital dalam perjalanan pendakian. Dari sini, para pendaki disuguhkan pemandangan Danau Segara Anak yang berwarna biru kehijauan, seolah permata di tengah gunung. Udara di Pelawangan sangat segar dan dingin, menciptakan sensasi yang berbeda jauh dibandingkan dengan bagian bawah jalur.

Tempat ini juga menjadi lokasi ideal untuk melakukan aklimatisasi, memungkinkan tubuh menyesuaikan diri dengan ketinggian secara bertahap sebelum melanjutkan pendakian ke puncak.

Tidak heran jika banyak pendaki memilih untuk menginap semalam di Pelawangan, mengumpulkan tenaga dan mempersiapkan diri secara optimal untuk menghadapi tantangan puncak yang jauh lebih berat.

jalur Sembalun Rinjani
Payung bisa menjadi salah satu alternatif menangkal hujan. (Iis)

Mengikuti Ekspedisi Rinjani 2025 bersama TDARunners melalui jalur Sembalun Rinjani benar-benar memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Jalur ini menyajikan kombinasi sempurna antara keindahan alam yang memukau dan tantangan fisik yang menguji ketangguhan sejati.

Dari proses cek kesehatan yang ketat di Sembalun, perjalanan menembus padang savana, perjuangan epik di Bukit Penyesalan, hingga menginap di Pelawangan, semuanya memberikan pelajaran berharga tentang ketekunan, kebersamaan, dan rasa cinta yang mendalam terhadap alam semesta.

Bagi kamu yang berencana untuk menaklukkan Gunung Rinjani, saya sangat merekomendasikan jalur Sembalun Rinjani.

Pastikan persiapan fisik dan mentalmu matang, dan pertimbangkan untuk bergabung dengan komunitas pendaki seperti TDARunners agar perjalananmu lebih terorganisir, aman, dan tentunya jauh lebih menyenangkan.

Apakah kamu siap menghadapi tantangan dan keindahan jalur Sembalun Rinjani? (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button