Bisnis

Konsumsi Ikan Jateng Naik 7,8 Persen, Tembus 40,14 Kg per Kapita!

Peningkatan Konsumsi Ikan di Jawa Tengah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber protein yang penting bagi masyarakat. Pada tahun 2024, tingkat konsumsi ikan di Jateng mencapai 40,14 kilogram per kapita per tahun, naik sebesar 7,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 37,22 kilogram per kapita per tahun. Hal ini menunjukkan keberhasilan program yang digulirkan oleh pemerintah setempat.

Program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) menjadi salah satu inisiatif utama dalam mempromosikan konsumsi ikan. Salah satu acara yang digelar adalah Central Java Fish Market, yang akan diselenggarakan pada 11 November 2025 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah. Acara ini menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai produk perikanan dan mengajak masyarakat lebih menyukai ikan sebagai bahan pangan.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengajak masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai salah satu sumber pangan utama. Menurutnya, mengonsumsi ikan tidak hanya membantu menciptakan generasi yang sehat dan cerdas, tetapi juga memberi dampak positif terhadap ekonomi nelayan dan pelaku usaha perikanan di Jawa Tengah.

Berbagai Kegiatan dalam Central Java Fish Market

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi, menjelaskan bahwa Central Java Fish Market tahun ini memasuki gelaran keempat. Acara ini bekerja sama dengan Bank Indonesia dan akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti bazar UMKM perikanan, kampanye gemar makan ikan, festival 1.000 mangkuk bakso ikan, serta lomba memasak ikan antar pelajar SMA-SMK se-Jateng.

Menurut Endi, kampanye ini bertujuan untuk mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap ikan. Beberapa anggapan seperti ikan memicu kolesterol, bau amis, atau sulit diakses harus dihilangkan. Justru, ikan merupakan alternatif sumber protein yang sangat baik. Jika harga daging, ayam, atau telur sedang tinggi, ikan seharusnya bisa menjadi pilihan utama.

Produksi Ikan yang Melimpah

Produksi ikan di Jawa Tengah terbilang melimpah. Pada tahun 2024, produksi ikan tangkap mencapai 410.745,59 ton, sedangkan produksi perikanan budidaya mencapai 554.810,13 ton. Nilai ekonomi dari perikanan tangkap tercatat sebesar Rp6,19 triliun, yang berasal dari pelabuhan perikanan milik pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Untuk mendorong konsumsi ikan, DKP Jateng melakukan berbagai strategi. Di antaranya adalah promosi melalui Central Java Fish Market, fasilitasi sarana dan prasarana usaha ekonomi pesisir, pembinaan mutu dan keamanan hasil perikanan, pendampingan sertifikat kelayakan pengolahan (SKP), hingga rekomendasi SNI dan sertifikat hasil uji.

Selain itu, DKP juga mendorong diversifikasi produk perikanan, promosi lewat e-commerce, dan sosialisasi regulasi bagi pelaku usaha perikanan.

Langkah-Langkah untuk Mendukung Nelayan

Pemprov Jateng juga menunjukkan keberpihakan terhadap nelayan dan produk ikan. Salah satunya adalah rehabilitasi breakwater, pengerukan muara sungai dan depan dermaga, serta perbaikan dermaga pelabuhan dengan total anggaran sebesar Rp60 miliar pada tahun 2025.

Selain itu, Pemprov Jateng akan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang dikelola oleh BUMD. Tujuannya adalah untuk memudahkan nelayan memperoleh bahan bakar bersubsidi.

Di samping itu, nelayan kecil juga diberikan asuransi. Tahun ini kuotanya sekitar 15 ribu. Jika nelayan meninggal, mereka akan menerima klaim sebesar Rp120 juta. Untuk cacat permanen, maksimal Rp60 juta, dan biaya pengobatan maksimal Rp12 juta.


Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button