
Paus Fransiskus
Tokoh – Sosok yang dikenal sebagai Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pagi. Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh Camerlengo Vatikan, Kardinal Kevin Farrell. Paus Fransiskus meninggal dunia pada pukul 07.35 pagi waktu setempat setelah berjuang melawan berbagai masalah kesehatan yang serius dalam beberapa tahun terakhir.
Mengutip dari berbagai sumber, termasuk The Associated Press (AP) dan Aljazeera. Berikut adalah lini masa kesehatan beliau sejak usia muda:
Perjalanan Kesehatan Paus Fransiskus
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus menjadi sorotan publik sejak beberapa tahun terakhir. Berikut adalah kronologi perjalanan kesehatannya yang penuh tantangan:
1957
- Operasi Paru-paru: Pada usia awal 20-an, Paus menjalani operasi besar untuk mengangkat sebagian paru-parunya akibat infeksi pernapasan parah. Sejak saat itu, ia hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi normal.
2013
- Masalah Skiatika: Setelah terpilih sebagai Paus, ia mengungkapkan bahwa ia telah menderita skiatika selama beberapa tahun, yang menyebabkan nyeri saraf di sekitar panggul.
2021
- Operasi Usus Besar: Mengalami divertikulitis yang serius, Paus harus menjalani operasi pengangkatan 33 sentimeter usus besarnya. Ia dirawat selama 10 hari di Gemelli Hospital, Roma.
2023
- Serangan Influenza Berulang dan Bronkitis Akut:
- Menghadapi serangan influenza berulang dengan gejala nyeri dada dan kesulitan bernapas.
- Dirawat di rumah sakit selama tiga hari untuk pengobatan bronkitis akut.
- Pada bulan Juni, ia menjalani operasi hernia perut dan dirawat selama sembilan hari.
- Membatalkan perjalanan ke COP28 di Dubai pada November karena efek influenza dan radang paru-paru.
2024
- Cedera Akibat Jatuh: Terjatuh di kediamannya, menyebabkan dagunya memar, tetapi tidak memerlukan perawatan lama.
Januari 2025
- Jatuh Lagi & Luka Lengan: Terjatuh kembali di kediamannya, mengakibatkan luka pada lengannya.
Februari-Maret 2025
- Bronkitis Kambuh & Pneumonia Ganda:
- Dirawat intensif karena bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia bilateral dan anemia. Kondisinya sempat kritis pada akhir Februari.
- Setelah dirawat selama hampir enam minggu, ia keluar dari rumah sakit pada akhir Maret dan sempat menyapa publik dari balkon rumah sakit.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan kesehatan, Paus Fransiskus tetap berkomitmen untuk melayani umatnya. Pada Minggu (20/4/2025), ia bahkan menyapa umat Katolik yang merayakan Hari Paskah di Lapangan Santo Petrus dan bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance. Namun, pada Senin pagi, Vatikan mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia.
Kehidupan Paus Fransiskus adalah contoh ketahanan dan semangat yang tak pernah pudar. Meskipun menghadapi berbagai masalah kesehatan, ia tetap menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kehidupan dan kematiannya mengingatkan kita akan kekuatan spiritual dan keberanian seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup.
Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang luar biasa, dan meskipun ia telah pergi, ajarannya akan terus hidup dalam hati umat Katolik dan masyarakat luas.