Perjalanan Mendebarkan Menuju Puncak Rinjani, Impian Para Petualang #3

Ekspedisi Rinjani 2025
Jalan-Jalan – Melanjutkan kisah petualangan kami di jalur Sembalun Rinjani, kali ini kami mengajak kamu untuk merasakan pengalaman menegangkan dan sarat makna ketika berjuang mencapai puncak Rinjani yang menakjubkan.
Pendakian ini bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan spiritual yang menguji ketahanan dan semangat kami para pendaki.
Sebelum memulai pendakian puncak pada dini hari, kami menikmati keajaiban malam di Pelawangan Rinjani. Langit gelap dihiasi oleh ribuan bintang, dan gugusan Bima Sakti terlihat jelas seakan menjangkau ujung jari. Suhu dingin yang menusuk dan hembusan angin malam menambah nuansa magis suasana ini.
Di ketinggian sekitar 2.600 meter, kami tak melewatkan kesempatan untuk memotret panorama langit malam yang memukau.

Awal Pendakian ke Puncak Rinjani
Pada pukul 02:00 WITA, seluruh tim kami sudah siap. Dari 10 orang, 9 di antaranya melanjutkan pendakian ke puncak, sementara Mas Ary harus beristirahat karena kondisi tubuh yang kurang fit. Setelah briefing dan doa bersama, pendakian dimulai pukul 02:30 dengan perlengkapan wajib seperti jaket tebal, sarung tangan, headlamp, makanan ringan, minuman, dan jas hujan.
Jalur menuju puncak Rinjani sangat berpasir dan licin, membuat setiap langkah terasa berat dan sering terpeleset. Tantangan ini menguji stamina dan ketahanan mental kami, menuntut kesabaran ekstra agar tidak menyerah di tengah jalan.
Menyegarkan Diri di Letter E dengan Pemandangan Spektakuler
Sekitar pukul 06:00 pagi, kami tiba di Letter E, area datar yang luas dan sempurna untuk beristirahat sejenak. Dari sini, kami disuguhi panorama danau Segara Anak yang memesona dengan warna biru kehijauan, serta pulau Lombok yang terlihat di kejauhan. Pemandangan ini menjadi penyemangat kami untuk menuntaskan perjalanan menuju puncak.

Satu per satu anggota tim TDARunners berhasil mencapai puncak sebelum pukul 07:00 pagi. Cuaca cerah dengan angin sejuk menyambut kami di sana. Puncak yang ramai oleh pendaki, kebanyakan wisatawan asing, memberikan kontras dengan kami yang mengenakan pakaian tebal demi melindungi diri dari dinginnya suhu tinggi dan tipisnya oksigen.
Foto dan video menjadi ritual wajib sebagai kenang-kenangan setelah perjuangan berat. Namun, dingin yang ekstrem dan angin kencang hanya memberikan kami waktu sekitar 15 menit sebelum harus turun kembali.
Turun dengan Kewaspadaan Ekstra
Turun dari puncak Rinjani menghadirkan tantangan tersendiri dengan jalur curam dan jurang di kedua sisi. Pasir yang rapuh tidak bisa diandalkan, sehingga kami harus mengandalkan kekuatan kaki dan fokus agar tidak terpeleset. Waktu turun diperkirakan 2-3 jam hingga kembali ke Pelawangan.
Seluruh anggota tim berhasil turun dengan selamat dan disambut sarapan hangat yang nikmat, seperti nasi goreng telur, roti bakar, kopi, dan susu. Rasa lega dan bahagia memenuhi hati karena impian menggapai puncak Rinjani telah tercapai dengan selamat.

Tips Penting Pendakian Puncak Rinjani
Tips Pendakian | Penjelasan |
---|---|
Persiapkan fisik dan mental | Pendakian membutuhkan stamina dan ketangguhan mental |
Gunakan perlengkapan lengkap | Bawa jaket windbreaker, sarung tangan, headlamp, makanan, dan jas hujan |
Mulai pendakian dini hari | Supaya dapat menikmati matahari terbit dan menghindari panas siang |
Perhatikan waktu di Letter E | Jika sampai pukul 09:00 di gugusan batu besar, sebaiknya turun untuk keselamatan |
Fokus dan hati-hati saat turun | Jalur turun sangat curam dan berbahaya, jangan lengah |
Puncak Rinjani, Impian Para Petualang
Pendakian menuju puncak Rinjani adalah gabungan antara tantangan fisik dan keindahan alam luar biasa. Dari malam bertabur bintang, jalur berpasir yang melelahkan, hingga pemandangan magis di puncak, kami belajar banyak tentang ketekunan, persahabatan, dan cinta alam.
Untuk kamu yang ingin mencoba, persiapkan diri dengan matang dan bergabung dengan komunitas seperti TDARunners agar perjalanan lebih terorganisir dan menyenangkan. Gunung Rinjani bukan sekadar destinasi wisata, melainkan perjalanan transformasi diri yang mengubah cara pandang terhadap alam dan kehidupan. (*)