Bisnis

PHRI DIY: Pemerintah Tidak Perlu Bangun Asrama Haji, Manfaatkan Hotel Saja



YOGYAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut baik kebijakan pemerintah yang menetapkan DIY sebagai Embarkasi Haji baru. Lokasi embarkasi ini berada di Kabupaten Kulon Progo, yang akan menjadi pusat keberangkatan jemaah haji.

PHRI yakin bahwa penggunaan hotel-hotel sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai asrama sementara bagi calon jemaah haji akan memberikan dampak positif terhadap tingkat okupansi hotel di wilayah tersebut. Hal ini dinilai sangat penting karena Kulon Progo selama ini memiliki tingkat okupansi terendah dibanding daerah lain di Jogja.

Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan angin segar bagi sektor perhotelan. Menurutnya, pemanfaatan hotel sebagai asrama haji, yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia, memberikan manfaat ganda. Selain meningkatkan okupansi, skema ini juga diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal.

Deddy menyarankan agar Pemda DIY tidak perlu membangun gedung embarkasi baru yang memerlukan anggaran besar. Ia mengatakan bahwa dana yang digunakan untuk membangun asrama bisa lebih bermanfaat jika dialokasikan kepada anggota PHRI. “Kami juga berkontribusi kepada negara melalui PAD dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Embarkasi Haji DIY ditetapkan melalui Keputusan Menteri Haji dan Umrah RI Nomor 11 Tahun 2025. Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA akan menjadi titik keberangkatan, sementara hotel-hotel di sekitarnya berfungsi sebagai asrama.

Berdasarkan laporan dari DPC PHRI Kulon Progo, empat hotel berbintang siap mendukung operasional Embarkasi Haji 2026. Keempat hotel tersebut adalah Novotel, Ibis, Morazen, dan Swiss-Bel. Meskipun awalnya disiapkan 60 hotel dari berbagai kelas, Deddy memastikan bahwa empat hotel bintang tersebut sudah cukup memadai.

“Sangat mampu, kan jemaah haji per kloter, bukan langsung seluruhnya,” kata Deddy. Manajemen hotel diberikan keleluasaan untuk menentukan porsi kamar yang digunakan jemaah dan yang dialokasikan untuk keluarga atau tamu umum.

PHRI akan meminta anggotanya untuk menyiapkan fasilitas dan layanan terbaik. Termasuk hidangan bertema Timur Tengah dan dekorasi khusus, agar kualitas layanan setara atau bahkan lebih baik dari embarkasi haji lainnya.

Deddy berharap keberadaan embarkasi di Kulon Progo ini dapat memperkuat citra daerah sebagai kawasan layanan haji yang modern dan ramah wisata. Hal ini akan berdampak positif pada branding Kulon Progo ke depan.

  • Fasilitas yang disiapkan:
  • Hidangan bertema Timur Tengah
  • Dekorasi khusus
  • Layanan terbaik yang setara atau lebih baik dari embarkasi lain

  • Hotel yang terlibat:

  • Novotel
  • Ibis
  • Morazen
  • Swiss-Bel

  • Tujuan utama:

  • Meningkatkan okupansi hotel
  • Menggerakkan roda ekonomi lokal
  • Meningkatkan citra Kulon Progo sebagai kawasan layanan haji yang modern

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button