InsightOpini

Terungkap! Bagaimana Motivasi Insentif Mendorong Tindakan Paling Absurd, Termasuk Penipuan Online!

Ketika Motivasi Insentif Menguasai Nalar, Kisah Penipuan Digital dan Perilaku Manusia

Kisah Akinola Bolaji, seorang warga Nigeria, menjadi gambaran nyata bagaimana motivasi insentif dapat membentuk perilaku ekstrem. Sejak usia 15 tahun, ia membangun kerajaan penipuan love scam melalui Facebook dan Instagram selama dua dekade.

Dengan beragam identitas palsu—mulai dari tentara hingga pekerja sosial—ia memperdaya korban, lazimnya janda yang rentan terhadap skema romance scam dan keterikatan emosional.

Dalam wawancara dengan The New York Times, Akinola mengakui adanya nurani, namun kemiskinan dan insentif instan yang menggiurkan membuatnya meredam konsekuensi moral dan jati diri. Ini menyoroti betapa kuatnya dampak insentif dalam mengaburkan batasan etika.

Di dunia modern, kita sering menyaksikan dinamika perilaku manusia yang bergeser ke arah absurditas, sebagian besar didorong oleh janji keuntungan cepat dan instan.

Apa Itu Motivasi Insentif

Motivasi insentif bukan hanya memengaruhi keputusan orang lain, tetapi juga tanpa disadari mengikis kesadaran kita terhadap dampak pribadi.

Fenomena ini menjelaskan mengapa individu bisa melakukan hal-hal di luar nalar, dari tindakan penipuan berani hingga keputusan yang terkesan konyol. Ini juga menunjukkan sisi gelap psikologi insentif yang sering kali terabaikan.

Seorang jurnalis terkemuka pernah berbagi pandangan tajam mengenai esensi menjadi seorang penulis profesional dan cara menjual informasi:

  1. Menjual informasi bohong kepada mereka yang memang ingin dibohongi, yang sering kali mengarah pada keuntungan finansial besar dan kekayaan instan.
  2. Menjual informasi benar kepada mereka yang haus akan kebenaran, sebuah jalur yang juga dapat menghadirkan penghidupan yang sah dan berkelanjutan.
  3. Menjual informasi benar kepada mereka yang ingin dibohongi, sebuah strategi yang, ironisnya, hampir selalu berujung pada kebangkrutan dan kegagalan.

Pemikiran ini secara gamblang menggambarkan betapa motivasi insentif memiliki kekuatan dominan, mendorong individu untuk melakukan apa pun demi meraih keuntungan, meskipun tindakan tersebut tidak masuk akal atau melanggar norma.

Ini adalah cerminan dari ekonomi perilaku yang kerap kali mengabaikan aspek moral demi imbalan sesaat, terutama dalam konteks penipuan online.

Penulis. Lutfiel Hakim – Praktisi Bisnis. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button