InsightOpini

Rahasia Pertolongan Tuhan yang Sering Terlewatkan, Jangan Abaikan Tanda Ini!

Tuhan sering membalas doa itu dengan mengirimkan orang atau kesempatan untuk membantu kita.

Opini – Tuhan telah memberikan pertolongan kepada kita, dan Dia akan terus mendampingi dalam setiap kesulitan. Namun, tidak jarang kita lalai dan tidak menyadari bahwa pertolongan Tuhan itu sudah ada di depan mata.

Ada cerita tentang seorang pria sholeh yang sangat konsisten dalam menjalankan ibadahnya. Kualitas ibadahnya bahkan jauh lebih baik dibandingkan teman-temannya.

Pada suatu hari, saat ia mencari nafkah dengan melaut, perahunya mengalami kebocoran dan mulai tenggelam. Ia pun berdoa dengan sungguh-sungguh memohon agar Tuhan memberikan pertolongan.

Selepas berdoa, sebuah kapal nelayan datang hendak memberikan bantuan, tetapi dia menolaknya karena yakin Tuhan akan menolongnya dengan cara lain. Tidak lama kemudian, datang kapal kedua yang juga bermaksud menolong, namun ia kembali menolak.

Sayangnya, karena menolak bantuan-bantuan tersebut, ia pun akhirnya tenggelam dan meninggal dunia. Ketika sudah bertemu dengan Tuhan, ia bertanya, “Mengapa Engkau tidak menolongku, Tuhan?”

Tuhan menjawab, “Aku sudah mengutus dua kapal nelayan untuk menyelamatkanmu, tetapi kamu yang menolaknya.”

Rahasia Pertolongan Tuhan

Kisah ini memberikan pelajaran penting bahwa ketika kita berdoa, Tuhan sering membalas doa itu dengan mengirimkan orang atau kesempatan untuk membantu kita. Namun yang sering terjadi, kita menolak atau tidak menyadari pertolongan itu.

Maka dari itu, saat kamu sedang menghadapi masalah, cobalah untuk memperhatikan lingkungan sekitarmu. Bisa jadi Tuhan sudah memberikan jawaban atas doamu melalui bantuan yang datang dari orang lain atau peluang yang ada, namun kamu belum menyadarinya atau bahkan menolaknya.

Kadang-kadang pertolongan datang lewat hal-hal yang tidak kita duga, atau bahkan dari pengalaman masa lalu kita sendiri.

Pertolongan Tuhan Selalu Lewat Jalan yang Tak Terduga

Saya memiliki seorang sahabat berumur 53 tahun yang pernah mengalami stroke hingga menyebabkan separuh tubuhnya lumpuh. Dia adalah seorang pengusaha yang memilih berobat secara mandiri tanpa menggunakan BPJS demi mendapat layanan terbaik.

Biaya untuk pengobatan dan terapi yang dijalani mencapai ratusan juta rupiah setiap bulannya. Dengan usaha dan doa yang kuat, kini di bulan kelima ia mulai bisa belajar naik sepeda kembali.

Suatu hari, dia mengirim pesan melalui WhatsApp, bertanya: “Om APU, saya sekarang sudah lemah secara fisik untuk melanjutkan bisnis. Anak pertama saya baru mulai kuliah. Apa passive income yang bisa saya kembangkan?”

Saya menanyakan berapa kira-kira biaya kebutuhan hidupnya per bulan. Ia menjawab:

  • Nafkah istri 10 juta
  • Kuliah anak 4,5 juta
  • Jajan anak 5 juta

Jadi total kebutuhan sekitar 20 juta rupiah per bulan.

Dulu bisnisnya mampu memenuhi kebutuhan tersebut, namun sekarang sudah tidak bisa dan ia mulai menggunakan tabungannya.

Namun, saya mengingatkan bahwa sejak tahun 2003 ia sudah memiliki aset seperti:

  • Kebun sawit seluas 3 hektar di Kalimantan yang hasilnya bisa mencapai 7-10 juta per bulan
  • Rumah yang disewakan dengan pendapatan sekitar 30 juta per tahun

Saya menyarankan agar ia menjual aset-aset yang tidak bergerak dan kurang memberikan manfaat, lalu fokus pada:

  • Membiayai kuliah anak sampai selesai
  • Menafkahi keluarga
  • Memperhatikan kesehatan

Sesungguhnya, Allah telah menolongnya selama ini melalui aset-aset yang telah dimiliki. Mengapa tidak memanfaatkan kebun sawit yang sudah terbukti menghasilkan keuntungan? Jangan sampai kesempatan yang sudah diberikan Tuhan disia-siakan begitu saja.

Jangan pernah mengabaikan bahwa Tuhan selalu menolong lewat orang lain atau peluang yang ada di sekitar kita. Pertolongan Tuhan bisa datang dalam berbagai bentuk. Mari kita buka mata dan hati untuk menangkap peluang tersebut, dan jalani hidup dengan penuh harapan dan semangat!

Semoga kita senantiasa diberikan kesuksesan dan kesehatan.

Disadur dari tulisan pak Apu – Investor dan Praktisi Bisnis. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button