Olahraga

Keyakinan Luca Marini, Adik Rossi Prediksi Honda Naik Kasta ke 3 Besar MotoGP Tahun Depan

Performa Konsisten Luca Marini Membuka Peluang Honda untuk Podium

Luca Marini, pembalap Honda HRC Castrol, menunjukkan performa yang konsisten dalam dua seri terakhir. Hal ini memberinya keyakinan bahwa kebangkitan pabrikan Sayap Emas sebagai langganan podium bisa terjadi dalam waktu dekat. Meski musim lalu dianggap sebagai pembalap Honda yang paling pelan, adik dari Valentino Rossi ini kini justru berada paling dekat dengan tiga besar.

Pada balapan GP Hungaria, Marini finis ke-4 saat Sprint dan ke-5 saat balapan utama. Sementara di GP Catalunya, ia dua kali finis ke-8. Di balapan utama, ia sempat berada di posisi kelima, namun melorot pada akhir lomba karena ban yang aus. Meski sempat melewatkan tiga seri akibat kecelakaan hebat dalam tes Suzuka 8 Jam, Marini kini hanya terpaut 35 poin dari Johann Zarco (Castrol Honda LCR) sebagai pembalap terbaik di Honda.

Zarco lebih dulu menunjukkan performa mengesankan dengan meraih baris start terdepan pada seri kedua GP Argentina, kemenangan di GP Prancis, dan podium kedua di GP Inggris. Meski demikian, Honda masih belum konsisten dalam persaingan di grup terdepan musim ini.

Kemenangan Zarco di Prancis terjadi dalam kondisi “luar biasa”, yaitu dalam balapan flag-to-flag, di mana banyak pembalap kehilangan banyak waktu karena pergantian motor. Sementara podiumnya di Inggris juga didukung oleh strategi pemilihan kompon ban yang tepat, yang membuat perbedaan signifikan dalam balapan.

Marini percaya bahwa Honda memiliki potensi untuk bersaing secara konsisten di posisi tiga besar tahun depan. Ia menyatakan, “Saya akan bilang tahun depan. Jika kami terus bekerja dengan sangat baik seperti sejak awal musim lalu dan semuanya bergerak ke arah yang benar, maka kami bisa bersaing untuk posisi podium.”

Perubahan Strategis di Honda

Honda melakukan sejumlah perubahan dalam pengembangan motor. Salah satu tantangan utama adalah alur komunikasi yang rumit antara tim balap di Eropa dengan tim pengembangan di Asaka, markas Honda. Untuk mengatasinya, Honda mencoba pendekatan cepat dan berani dengan merekrut Romano Albesiano, mantan direktur teknik Aprilia, untuk posisi yang sama. Sebelumnya, jabatan tersebut dipegang oleh orang Jepang.

Marini memberikan apresiasi kepada para insinyur dari Asaka karena peningkatan kecil tetapi signifikan pada berbagai bagian motor RC213V. Ia menyebutkan, “Mereka berusaha sangat keras dan mendengarkan secara presisi umpan balik dari kami, dan semuanya membaik.”

Selain itu, Marini juga dipuji karena komentarnya yang presisi terkait motor. Daya analisisnya membuat Honda memperpanjang kontraknya hingga MotoGP 2026.

Tantangan Tahun Depan

Tahun depan akan menjadi periode transisi penting bagi Honda, karena regulasi teknis MotoGP akan berubah dengan mesin 850cc pada 2027. Bagi Marini, tahun depan juga sangat penting untuk menunjukkan hasil yang kuat agar masa depannya di ajang balap motor grand prix tetap aman.

Meski podium menjadi target utama, Marini berusaha menjaga eksistensinya di zona Honda, yaitu enam besar. Perjuangan akan terus berlanjut dalam seri balap MotoGP San Marino pada 12-14 September 2025 di Sirkuit Misano, Rimini, Italia.

“Selalu super penting untuk bertahan di posisi 10 besar dalam latihan, tampil baik di kualifikasi, dan start di depan karena di sini selalu sulit untuk menyalip,” ujar Marini. “Namun, jika kami bisa berada di depan setelah 2 atau 3 lap, mengapa tidak? Kami bisa terus berjuang untuk posisi itu (enam besar).”

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button