
Red Sparks
Tokoh – Dalam dunia olahraga profesional, keputusan sering kali diukur berdasarkan prestasi dan ambisi. Namun, kasus Megawati Hangestri Pertiwi, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Megatron, menunjukkan bahwa ada hal-hal yang lebih penting dalam hidup. Setelah dua tahun berjuang di Liga Voli Korea bersama klub Red Sparks, Megawati memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dan kembali ke Indonesia. Keputusan ini bukanlah hal yang mudah, namun Megawati memiliki alasan yang sangat mendalam.
“Mengingat sudah dua tahun aku jauh dari orangtua di Indonesia, dan ibu adalah satu-satunya orang tua yang tinggal, aku harus peduli,” ungkap Megawati dalam sebuah wawancara dengan KBS.
Kata-kata ini menggambarkan betapa besar rasa cintanya kepada ibunya, yang menjadi alasan utama di balik keputusannya untuk kembali ke tanah air.
Kepergian Megawati dari Red Sparks meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi rekan-rekan satu tim, pelatih, dan para penggemar. Pelatih Red Sparks, Ko Hee Jin, tidak dapat menahan air mata saat mengantar Megawati ke bandara. Momen emosional ini menjadi viral di media sosial, di mana banyak netizen merasakan kedekatan yang terjalin antara pelatih dan pemain.
Dalam video yang beredar, terlihat Ko Hee Jin duduk di samping Megawati, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, sementara Megawati berusaha menguatkan pelatihnya dengan senyuman dan tepukan di bahu. “Wajah Ko Hee Jin terlihat memerah ketika memeluk Megawati. Seolah enggan kehilangan sosok yang telah menjadi andalannya,” tulis salah satu netizen.
Prestasi Megawati Hangestri Pertiwi
Selama dua tahun berkarier di Red Sparks, Megawati menunjukkan performa yang sangat mengesankan. Pada tahun pertamanya, ia berhasil membawa timnya finis di peringkat ketiga Liga Voli Korea dan bersaing di jajaran top skor. Di musim kedua, Megawati kembali menunjukkan kemampuannya dengan mengantarkan Red Sparks menjadi runner up Liga Voli Korea. Keberadaannya tidak hanya meningkatkan prestasi tim, tetapi juga popularitas liga voli di Korea Selatan.
Bersama Ko Hee Jin, Megawati berkembang pesat. Poin dan rasio serangan suksesnya mengalami peningkatan yang signifikan dari musim ke musim. “Bersama Megawati, Red Sparks mengalami peningkatan prestasi, mulai dari lolos playoff setelah 7 tahun, menempati peringkat ketiga, dan yang terbaru menjadi runner up,” ungkap Ko Hee Jin dalam sebuah wawancara.
Momen perpisahan Megawati Hangestri Pertiwi dan Ko Hee Jin tidak hanya menyentuh hati mereka yang terlibat, tetapi juga menarik perhatian banyak netizen. Banyak yang berkomentar bahwa hubungan mereka sudah seperti ayah dan anak.
“Beneran nangis sesenggukan, udah seperti ayah nganter anaknya kerja/merantau ke luar negeri,” tulis salah satu netizen. Komentar-komentar ini menunjukkan betapa dalamnya hubungan yang terjalin antara Megawati dan pelatihnya.
Prioritas Keluarga
Setelah final Liga Voli Korea, Megawati langsung terbang kembali ke Indonesia. Keputusan ini mungkin mengejutkan banyak orang, tetapi bagi Megawati, keluarga adalah segalanya. “Aku ingin berada di samping ibuku, merawatnya, dan memberikan perhatian yang selama ini terlewatkan,” tambahnya.
Kepulangan Megawati Hangestri Pertiwi ke Indonesia bukan hanya sekadar kembali ke rumah, tetapi juga sebuah langkah untuk memprioritaskan keluarga di atas segalanya. Dalam dunia yang sering kali mengedepankan ambisi dan prestasi, Megawati Hangestri Pertiwi menunjukkan bahwa cinta dan tanggung jawab kepada keluarga adalah hal yang tak ternilai.
Keputusan Megawati Hangestri Pertiwi untuk mundur dari voli profesional dan kembali ke Indonesia adalah sebuah kisah yang penuh makna. Momen perpisahan yang mengharukan dengan Ko Hee Jin dan rekan-rekannya di Red Sparks menjadi bukti bahwa dalam dunia olahraga, hubungan antar manusia lebih penting daripada sekadar prestasi.
Semoga Megawati dapat menemukan kebahagiaan dan kedamaian di samping ibunya, dan siapa tahu, mungkin suatu saat nanti kita akan melihatnya kembali di lapangan voli dengan semangat yang baru. (*)